Jumat, 18 Juni 2010

Resensi "Pangeran Bersepedah"

Novel yang di ambil dari kisah nyata teman – teman dan sahabat serta saya sendiri dalam hubungan cinta dan kehidupan. Namun novel ini juga tidak semua di ambil dari kisah nyata namun sedikit di ambil dari imajinasi saya.
Novel ini berkisahkan tentang perjuangan hidup suci yang penuh dengan rintangan dan kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, hanya materi yang perhatian dengan suci. Dia seorang anak satu – satunya yang selalu di tinggal kerja oleh kedua orang tuanya dari kecil hingga sekarang, dia hanya bisa melihat kedua orang tuanya berda di rumah, itu pun tidak harmonis akan tetapi selalu berantem. Namun suci tetap tegar dan terus percaya diri dengan semua yang terjadi di hidupnya. Dan juga suci mempunyai sahabat yang sangat setia kepadanya. Mereka semua sudah seperti keluarga sendiri meski baru kenal waktu kelas 1 SMA. Namun bagai telah kenal lama.
Hingga suatu saat suci bertemu dengan doni di sebuah bioskop saat lagi mengantri membeli tiket, namun itu hanya pertemuan sesaat. Dan setelah beberap hari, suci pun bertemu dengan doni kembali di sebuah cafĂ© tongkrongan suci dan teman – temannya, disitu mereka mulai akrab dan akhirnya berteman.
Pada waktu suci berada dalam keterpurukan yang sangat dahsyat, doni datang dengan sebuah bunga mawar dan dengan mengendarai sepedah, di guyur air hujan yang pada waktu itu hujan deras. Pada waktu itu juga, doni menyatakan cinta pada suci dengan sangat dalam, suci pun tersenyum namun tidak langsung menjawab ajakan doni untuk menjadi pacarnya. Doni pu memberikan waktu pada suci untuk memikirkannya. Setelah beberapa hari, doni kembali datang denagn mawar dan sepedahnya, lalu suci pun menjawab bahwa dia menerima doni untuk menjadi pacarnya.
Di situlah awal bahagia suci, saat dia tertabrak dan berada di rumah sakit, sebuah anugrah datang kepada suci, kini kedua orang tua suci pun sadar dan kembali membahagiakan dan perhatian pada suci, hidup suci pun menjadi sempurna dengan kedua orang tua yang sangat perhatian dan di dampingi oleh doni sang pangeran bersepedahnya.
Mereka mempunyai sebuah masalah, doni menghianati janji – janjinya, namun suci tidak begitu percaya dengan apa yang terjabdi, hingga suci melihat dengan mata kepala sendiri. Suci tidak percaya dengan apa yang dia lihat, namun itu adalah kenyataan yang terjadi.
Hingga akhirnya suci meninggal di kecelakaan pesawat dari jepang menuju Indonesia, pesawat yang di naiki suci terjatuh dan semua penumpang dan waka kapalnya meninggal, setelah kejadian itu, soni menyesali sikapnya pada suci, doni murung di kamarnya dan tidak mau makan sedikitpun, doni pun diam di makam suci, hujan dengan angin yang sangat besar dan petir datang malam itu, namun doni tidak mau beranjak, hingga harinya doni pun telah tiada dan menyusul suci ke surga.

Aku Telah Mendapatkan Kekasihku...

Kini….. ku telah mendapatkan kekasihku
Kau… Kekasihku
Bersamamu… hari – hariku terasa lebih indah
Terasa lebih berarti…
Bersamamu…. Tiada hari tanpa senyuman
Tiada hari tanpa canda dan tawa
Senyummu hangatkan jiwaku
Bahagiamu juga bahagiaku
Jujurku ungkapkan padamu
Rindu ini hanya milikmu
Cintamu dapat membuat aku tersenyum
Di kala aku lelah dan di kala aku sedih
Jika dulu ku tak mendapatkanmu
Ku tak tau apa yang akan terjadi
Tapi kini kenyataan takdir berkata lain
Kini kau telah ku dapatkan
Ku begitu mencintai dan menyayangimu
Apakah di sana kaupun begitu padaku….????
Ku harap….
Kaupun merasakan apa yang aku rasakan…

Akhir Cerita Ini

Kamu yang hidup dalam hatiku
Mengalir menjadi darahku
Berakar dalam denyut nadiku…

Membahagiakan….
Menggelisahkan….

Bahkan tubuh yang sempurna
Yang aku punya…
Bukan kata – kata yang tidak aku punya…

Tak bisa aku lihat
Dari tampakku…

Rasakanlah di dalam hatimu…
Mencintaimu, aku sekali lagi..
Menyayangimu berkali – kali…
Mengharapmu hingga ribuan kali….

Tak dapat aku baca
Apa jawabanmu…
Dari apa yang telah aku lakukan…

Berharap ataukah meninggalkanmu
Semua tak akan aku mengerti
Akankah seperti apa akhir cerita ini…


“Kamu tau aku yang menjawabnya…..”