Rabu, 26 Januari 2011

Dan Hilang

Isti, seorang gadis berbakat keturunan jawa dan Malaysia. Walau isti seseorang yang kurang mampu, isti tetap bisa membeli semua keperluan sekolahnya melalui karya cerpen yang memang sudah menjadi tumpuan isti untuk berbagi karya dan mendapatkan uang. Karya cerpen yang isti buat, cukup diminati anak – anak remaja yang memang ceritanya menyajikan realita kehidupan anak remaja zaman sekarang.
Isti yang sederhana dan mandiri itu membuat tyo, sang belahan jiwa, setia menemani isti selama 2 tahun. Kesabaran, kalem dan santun pada orang tua, membuat isti semakin sayang pada tyo. Semua kerikil tajam yang menghampiri mereka dapat di lewati dengan mudahnya.
Suatu hari, saat tyo akan menjemput sang kekasih, ban motor andalannya tiba – tiba bocor. Padahal rencana awal, setelah menjemput isti, ia akan mengajak kekasihnya itu untuk melihat dan member semangat pada saat balapan motor seperti biasanya.
Sesampainya di sekolah isti, tyo segera mengabari dan menunggu isti di depan sekolahnya, isti yang pada saat itu sedang asyik dengan dunia maya, cepat – cepat berhenti dan segera meninggalkan tempat favoritnya itu. Isti segera menghampiri dan menyapa tyo dengan manisnya. Tyo segera menjawab, namun dengan ekpresi wajah yang sangat tidak bersemangat. Isti menanyakan perihal tyo yang dating terlambat dan tidak bersemangat itu. Padahal saat tyo menghubungi isti terakhir kali sebelum tyo berangkat menjemput, is masih tertawa cerah ceria.
Tyo menceritakan kejadian yang dialaminya itu. Karena ban motornya yang bocor itu, balapan motor terlambat sekaligus membuat mood tyo untuk balapan itu hilang sama sekali, apalagi niat utama tyo balapan itu, untu sedikit melupakan masalah dengan keluarganya.
Isti tidak tega melihat kekasihnya itu menikmati kekesalan yang di alami. Ia mengajak tyo untuk berkunjung ke rumahnya. Tyo terkejut karena selama 2 tahun pacaran, isti belum pernah mengizinkan tyo untuk dating ke rumahnya, bukan karena larangan orang tua isti, tapi isit tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada mereka. Orang tua isti jarang ada di rumah, sibuk berjualan baju di emperan kota. Namun, melihat eajah pacarnya yang sudah kusut itu, ia tidak tega membiarkan tyo pulang dan melamun sepanjang perjalanan.
Sesampainya di rumah isti, tyo segera memarkirkan motornya di depan rumah isti. ternyata benar, rumah isti sepi dan hari itu orang tua isti pulang agak larut malam. Layaknya tamu, tyo di suguhi air minum dan sedikit makanan kecil untuk mengganjal perut karena emosi sesaat. Tyo merasa sangat kacau pada hari itu, ia meminta isti untuk menemaninya menikmati makanan dan minuman yang telah di suguhkan. Setelah agak kenyang, tyo berhenti dan diam, entah setan apa yang merasuki fikiran tyo, ia tiba – tiba memegang tangan dan menyandarkan kepalanya di bahu isti.
Isti merasa risih dengan sikap tyo yang seperti itu, isti coba melepaskna genggaman dan sandaran kepala tyo di bahunya. Namun, tyo malah memeluk isti dengan keuatnya. Isti ridak bias melakukan apapun, karena ia ingin melihat pacarnya itu bias tenang, ia biarkan tyo memeluknya. “Mungkin dengan pelukan ini, penat yang dirasakan oleh tyo bias berkurang” (Fikir isti)
Pelukan tyo mulai terlepas, ia memandang mta isti dengan dalam, wajah tyo mendekat ke wajah isti yang manis itu. Dan satu kecupan sampai di bibir isti. Itu ciuman pertama mereka setelah 2 tahun bersama. Tentunya semua rasa bercampur pada saat itu. Tyo memeluk isti lagi, kemudian ia membisikan sesuatu ke telingan isti “Makasih”.
Tyo dan isti terbawa suasana nafsu. Bibir tyo berjalan ke telinga dan leher isti. Membuat isti melakukan hal yang sama pada tyo. Tyo membuka pakaian isti dengan perlahan, satu persatu hingga membuat lekukan tubuh isti yang indah itu terlihat jelas, lalu ia membuka pakaiannya hingga mereka berdua tidak tertempel satu helai benang pun.
Hal yang tidak di inginkan isti terjadi. Mereka melampiaskan nafsu mereka di ruang tamu rumah isti. Mereka tersadar ketika isti merintih sakit karena darah perawannya keluar. Isti menangis, tyo kemudian memeluk isti dan menutup tubuh isti dengan pakaian. Tyo merasa sangat menyesal melakukan hal itu pada isti, kemudian mereka saling berjanji “Jangan ada yang tinggalin cinta ini, baik aku atau kamu”.
Minggu berikutnya tyo mengajak isti untuk melihat dan memberinya semangat pada saat tyo balapan. Namun, isti merasa ada yang ganjil pada saat itu, sesuatu yang akan terjadi (Gumam isti dalam hati). Isti coba melarang, tapi keinginan tyo yang tertunda karenaban motor yang bocor membuat feeling isti terkalahkan.
Putaran demi putaran tyo lalui dengan lancar. Namun pada putaran yang ke – 7. Tyo terjatuh. Ia terhempas ke batas lintasan. Isti terhenyak, ia segera menghampiri tyo dan menghubungi paramedic.
Dua jam lebih tyo di kamar UGD. Dokter keluar, orang tua tyo, orang tua isti, teman tyo, dan isti tegang menatap sikap dokter yang putus asa. “Maaf, tyo sudah tidak bersama kita lagi” (Dokter berkata).
Isti terkaget, lemas, tidak percaya dengan apa yang telah terjadi pada belahan jiwanya itu. Ibunda tyo histeris, teman – tema tyo diam, dan orang tua isti coba menenangkan anaknya yang mulai tak sadarkan diri. Janji yang tyo dan isti ikrarkan musnah semua di telan takdir, menharuskan tyo pergi untuk selamanya.
Setelah kepergian tyo, isti selalu menyendiri, pendiam, nafsu makan berkurang dan yang paling parah, ia tidak meneruskan karya – karyanya. Karena objek inspirasi dan penyemangat dirinya telah pergi tinggalkan ia selamanya.
Sikap isti yang berubah drastis itu, membuat dirinya semakin terpuruk dan stress. Seringkali ia tidak sadarkan dirinya dengan apa yang ada di sekitarnya, terkadang ia hamper celaka karena fikirannya yang selalu kosong itu. Sahabat dan orang tua isti coba menghibur. Namun, tak ada perubahan sedikitpun dalam diri isti.
Hari demi hari hidup isti menjadi sangat kacau, ia mengurung diri di kamarnya. Merasa hilang semua yang telah ia miliki, keperawannya dan cinta sejati. Kondisi ini membuat isti jatuh sakit dan kemudian menyusul tyo. Cinta mereka bertemu dan abadi di tempat yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar